Jumat, 27 Januari 2017

Trying to Conceive (IVF/Bayi Tabung)

Saat memutuskan untuk mengikuti program IVF usia pernikahan kami 3 tahun (tahun 2015), dan tak sedikit bertanya:

“kenapa harus program IVF?”,

“kenapa terburu-buru kan usiamu masih muda 30 tahun (saat itu)?”
“kenapa tidak inseminasi?”,

“kenapa tidak cara yang lain secara alami atau menunggu?”.. dll

Kekhawatiran sebagai perempuan yang sudah menikah pasti ada, akhirnya saya berniat melakukan pemeriksaan kandungan dan program sudah dari usia pernikahan 9 bulan, bukan melalui proses inseminasi atau IVF tetapi melalui program natural dokter. Saat saya memeriksaan diri ke dua 2 dokter berbeda, dokter-dokter tersebut mengatakan….

“ahh kamu baru nikah 9 bulan saja sudah panik, ada yang sudah 7 tahun biasa aja”
Saya hanya tertawa padahal dalam hati 
“suka suka gue keles, gue bayar koq gak gratis”

Hasil pemeriksaan dinyatakan ada kista. Hasil pemeriksaan sperma suami saya pun tidak begitu bagus. Kemudian saya mencoba pindah kedokter di RS lain untuk mendapatkan opini lain dengan jawaban yang sama kemudian saya diminta tes HSG yang ketika saya jalani saya hampir pingsan pucat seperti kapas dengan perdarahan karena sakitnya sumbatan di saluran tuba dengan hasil kesimpulan hydrosalping (penyumbatan saluran tuba karena adanya pembengkakan bisa diakibatkan karena adanya infeksi atau kista atau hal lainnya).

Berawal dari trauma akan HSG dan diagnose yang membuat hati takut akan tindakan operasi, saya pun disarankan oleh orang-orang terdekat untuk mencoba ke sinse yang konon katanya banyak juga yang sudah bertahun-tahun tidak memiliki anak tapi berhasil dengan mengkonsumsi ramuan-ramuan seperti daun-daunan, akar-akaran dll yang rasanya seperti teh pahit & harus diminum 2x sehari. Ramuan tersebut harus di rebus tidak boleh menggunakan alumunium, akhirnya saya rebus di panci ceramic/stainless untuk diambil airnya.


Setelah 4 kali saya minum, Saya tersadar bahwa “kenapa saya begitu bodoh konsumsi ramuan tersebut?!”, dengan background saya yang juga tenaga kesehatan saya berfikir dengan logika bahwa air ramuan pekat tersebut akan membuat ginjal saya rusak dikemudian hari. Akhirnya saya banyak minum air putih terus menerus karena saya tidak mau ada organ inti ditubuh saya yang rusak, dan pada akhirnya ramuan tersebut saya buang.


Tak henti-henti saya dan suami mencoba saran dari beberapa kerabat dan keluarga yang kali ini saya dan suami mencoba untuk pijat urut melalui di daerah purwakarta. Konon banyak yang berhasil hamil karena peredaran darahnya lancar setelah dipijat. Pijat dilakukan di telapak kaki dengan menggunakan gading kecil. Rasanya seperti disayat sayat, saya hanya bisa menjerit dan nangis teriak, sulit menapak jalan karena telapak yang nyeri dan biru yang membuat saya rasanya kapok untuk kembali lagi, termasuk suami saya. Pengunjung yang datang pun selalu berteriak dan nangis histeris karena sakit luar biasa, tetapi bapak yang urut selalu mengatakan teriak saja dan berdoa. 

Saat diperjalanan pulang saya masih menangis dan terucap “Tuhan saya hanya berusaha untuk bisa punya anak, tetapi kenapa sesakit dan sesulit ini” dan suami pun memeluk saya karena tidak tega. Tetapi setelah kami kembali kerumah, kami sama-sama berdoa dan saya bertanya kepada suami “sebenarnya itu urut apa sih ya sayang, nyiksa sekali, tapi apa memang melalui bapak ini kuasa Tuhan terjadi ya meski nyeri?! ya ga salah kita coba next time dan kita diawali dengan doa setiap kali akan pijat”. Beruntung saya memiliki suami yang baik hati, dia tak pernah tega melihat saya berobat dengan cara menyakiti tubuh saya sejak dia lihat saya hampir pingsan karena HSG sampai-sampai dia bilang “kalau sakit gak usah lagi kita urut ya sayang”. Meski saya selalu merasakan sakit tapi saya selalu ajak suami untuk urut yang berujung pada fase jenuh dan lelah karena jarak yang juga jauh dan tak kunjung berhasil.



Hari berganti hari, bulan berganti bulan meski saya dan suami sering traveling berdua tetapi tak juga kunjung mengandung. Hingga tahun 2015 kami bolak balik kebeberapa dokter yang juga tidak kunjung berhasil sampai pada keputusan untuk mencari program yang lebih advance yaitu dengan IVF (bayi tabung). Saya dan suami mencari kira-kira dimana RS program IVF terbaik, apakah di lam weh ee hospital, penang? atau di Jakarta morula IVF atau Yasmin (RSCM Kencana). Dengan pertimbangan saya yang masih bekerja dan tidak ada yang menemani saya bila saya program di luar negeri dan dengan membaca berbagai informasi dan blog, maka kami memutuskan untuk mengambil program di Jakarta yaitu Morula IVF/bunda international clinic (RSIA Bunda Group).

12 Juni 2015
Hari pertama kami ke morula IVF dengan pilihan pertama jatuh ke dr. Ivan Sini. Tetapi saat itu beliau sedang cuti juga sering berpergian dan sy mendapatkan informasi dibagian pendaftaran bila pasien baru pertama kali beliau harus ditangani dulu oleh grup beliau, setelah di assessment baru beliau akan melanjutkan. Setelah saya dan suami diskusi dan bertanya ke bagian informasi kira-kira siapa dokter yang sekiranya cukup banyak atau famous dikalangan pasien, dan mereka menjawab banyak bu. Tiba tiba pilihan kami ke dr. Irham Suhaemi (ipar dr. Ivan Sini), lalu kami doakan supaya beliau memang yang Tuhan tunjuk untuk perpanjangan tangan TuhanπŸ˜‡.

Setelah nama saya dipanggil, kemudian dokter anamnesa kami apa yang menjadi keluhan, berapa lama menikah dll. Dengan berbekal hasil pemeriksaan sy dan suami sebelumnya di RS lain, dokter pun membaca hasil dan melakukan USG, maka ditemukan ada pembengkakan di kedua saluran tuba yaitu hidrosalping. Kemudian dokter memberikan penjelasan detail mengenai kasus saya, apa yang harus saya lakukan hingga diberikan pilihan dalam program. Karena dr awal sebelum ke Morula hati saya mantep untuk bayi tabung dan tau berapa besar angka keberhasilannya dari pada inseminasi, akhirnya saya mengatakan ke dokter saya ingin langsung bayi tabung dok. Kemudian dokter memberikan penjelasan detail mengenai bayi tabung dan beliau terus terang bahwa bayi tabung tidak menjamin keberhasilan 100%, dan kami sudah tau itu sebelumnya, lalu dokter memberikan kami formulir pemeriksaan lab (toxo, rubella, HIV, sperma suami, dl), dan kami diminta kembali 2 minggu kemudian untuk baca hasil. dr. Irham sangat ramah dan mudah sekali tersenyum, sehingga enak diajak berkomunikasi.

25 Juni 2015
Saya di USG, dan baca hasil darah. Dokter meminta saya datang kembali hari kedua haid. 

10 Juli 2015
Haid hari kedua. Saya di USG untuk melihat sel telur, dan kondisi rahim. Saya diminta untuk periksa hormin, kemudian saya diberikan resep paket promo IVF sesuai kasus saya dan saya segera mendaftarkan untuk promo ± 43.500.000 (tidak termasuk biaya laboratorium, biaya konsul dokter dan bila dan tambahan obat diluar paket)😳. Karena akan tiba hari raya Idul Fitri, saya dan suami memutuskan rencana program dilajut habis lebaran karena dokter dan tim akan cuti. 

03 Agustus 2015
Dokter baca hasil lab dan USG, kemudian inilah hari pertama saya suntik stimulasi puregon 250 + pregnyl 200 diperut setiap hari pukul 19.00 WIB. Dokter meminta saya datang kembali untuk cek telur tanggal 08 agustus 2015.

08 Agustus 2015
Saya USG untuk melihat telur dan ketebalan dinding Rahim.. Karena terlur saya belum sesuai target dokter meski sudah membesar dan banyak maka suntikan dilanjutkan dan ditambahkan orgalutran. Dokter meminta saya periksa darah hormone kembali.

11 Agustus 2015
Saya USG untuk cek telur dan baca hasil hormon. Telur sudah lebih besar. Dokter meminta saya dating keesokan harinya untuk cek telur dan ketebalan dinding rahim.

12 Agustus 2015
USG dan cek telur, dengan kondisi telur kanan 8 dan kiri 7 dengan ukuran diatas 18x18. Rencana OPU tanggal 14 Agustus 2015. Saya diberikan suntikan pregnyl 10.000 IU untuk pemecah telur pukul 22.00 WIB.

14 Agustus 2015 
OPU. Melalui proses bius di ruang tindakan. Tidak nyeri setelahnya, bahkan saya langsung terbang ke Yogyakarta hehehe. Telur yang telah dipetik yaitu sebanyak 23. Saat Opu dr. Irham sekaligus mengambil cairan putih keruh seperti keju dari kedua saluran tuba saya supaya tidak mengganggu saat ET😊.



17 Agustus 2015
Embrio Transfer (ET) dihari ketiga Post OPU. Pertemuan telur dan sperma menghasilkan 10 Embrio dengan kualitas Excelent dan Baik. Menurut Embriolog di morula IVF ketika saya tanya saat FET Sept 2016 "brp lama storage/freezing embrio?" jawabannya adalah kalau sebelumnya bisa hingga 5 tahun, saat ini bisa hingga seumur hidup atau hingga pasutri membuat pernyataan diatas materai embrio yang di storage/freezing tidak diperpanjang. Kualitas embrio tergantung dari masing-masing embrio.

Rasanya ET seperti apa?????😲

Rasanya campur aduk karena saya harus menahan buang air kecil, sementara saya adalah salah satu orang yang paling sulit menahan BAK hehehe. Durante ET saya hanya bisa meringis karena tidak tahan menahan BAK.
Selesai ET saya dipindahkan ke ruang pulih dan saya dibantu BAK oleh perawat di tempat tidur. Dan saya istirahat selama sejam.

2WW: - saya melakukan aktifitas seperti biasa yang disarankan beberapa orang dan dokter “boleh aktifitas asal tidak berat”. Sampai akhirnya seminggu kemudian saya masuk kantor karena ada masalah yang masuk ke email dan hanya saya yang bisa menyelesaikan sampai sampai orang kantor bingung karna saya mucul meski hanya setengah hari. Dikatakan untuk tidak stress tapi saya sulit mengelola stressor.
-  saya selalu mengeluh saat saya harus makan putih telur dan minum susu peptisol/ensure.

30 Agustus 2015
Pagi hari saat saya beribadah kegereja, saya merada mendapatkan haid dan cukup deras sekali yang pada akhirnya saya ajak suami saya untuk segera pulang. Setiba dirumah dan ketoilet saya stress, kecewa, nangis gak karu karuan πŸ˜₯😭hingga membuat suami saya pun menangis dan saya pun malas untuk pergi kemana-mana bahkan saya matikan hp saya. Suami hubungi dokter dan dokter meminta saya untuk cek BHCG dan Ddimer dengan hasil BHCG <1 dan Ddimer 1700 (normal <500) πŸ™‰ ini artinya saya ada kekentalan darah. Malam hari, Saya sadar ternyata bukan rejeki kami, & ternyata mengeluh, meringis akan makanan yang harus dimakan dan tindakan yang harus adalah sesuatu hal negative yang membuat embrio menolak bertahan di dalam rahim saya.    

31 Agustus 2015
kami kembali ke dr. Irham, kami bersama mereview kegagalan yang terjadi, untuk itu dokter meminta saya:
-       Periksa darah lengkap termasuk immunologi untuk mengetahui apakah saya ada gangguan autoimun dalam hal ini gangguan system kekentalan darah/ACA/ lupus/lainnya di lab P*odia dengan biaya Rp.5.677.000.
-       Laparoskopi untuk melihat kondisi rahim dan lingkungan rahim saya terutama saluran tuba apabila terdapat kista atau yang membuat embrio tidak menempel harus diangkat (±Rp. 46.000.000 kelas rawat ruang perdana).

  
03 September 2015:  
dr. Irham menjelaskan hasil lab saya bahwa ada hasil yang berada digaris abu-abu yaitu ANA/Lupus dan kekentalan darahπŸ˜“. Saya down dan stres, lalu saya berdoa dan percaya bahwa Tuhan tidak mungkin memberikan saya cobaan diluar kemampuan saya dan hal ini tidak mungkin terjadi kepada saya terutama lupus. Kemudian dokter meminta saya untuk dirujuk kepenyakit dalam (hematologist).


(to be continue....😁😁)

2 komentar:

  1. Dokter Ng Peng Wah sudah pindah praktek di Kawasan Gurney dan jauh dari RS Lam wah Ee. Jika Anda tetap ingin program Bayi tabung dengan Dr. Ng peng wah saran saya nginep nya di apartemen MEWAH COURT saja, jangan di kawasan Gurney. Mengapa demikian?

    Kawasan Gurney memang rame karena itu adalah lokasi tumpuan pelancongan. Tetapi jika Anda niat nya program Bayi tabung kalo tinggal nya di kawasan Gurney itu kurang cocok. Penginapan disini mahal, jauh dari pasar.

    Lebih baik menginap di apartemen MEWAH COURT, jarak nya sekitar 15 menit naik taksi. Jangan kuatir taksi nya murah kok.

    Hubungi kontak person APARTEMEN MEWAH COUT yaitu Adi, dia orang Indonesia dan sudah terkenal di kalangan pasien Bayi Tabung. Hubungi lewat whatsapp +60143498217 atau email mewahcourtpenang@yahoo.com

    Harga kamar nya murah meriah tempat nya bersih dan bagus. Fasilitas nya lengkap ada internet kecepatan tinggi. Ada TV LED channel parabola. Harga nya 40 ringgit saja. Murah banget

    BalasHapus
  2. Siang mba lidya. Mba terimakasi ada pencerahan. Aku udah 2x ET dan 2x FET di Yasmin Kencana, Cipto. Saluran 1 dipotong dan 1rusak dokter ku ga saranin dilaparoskopi. Katanya saluran ku dibersihin klo pas lahiran aja. Tp kehamilanku cuma 1bulan 1minggu aja.

    Aku next mau program di Morula, mba dengan dokter siapa mba? Dokternya milih atau disesuain mba?

    Aku mba ET gagal, laparoskopi dlu, lanjut FET ya. LO dengan dokter irham dan ivan. Yg pegang ET dan FET dokter siapa mba? Mohon infonya ya mba

    BalasHapus